Benarkah Republik Rakyat Tiongkok Terlibat dalam Peristiwa G30S, Seperti Klaim Soeharto?
September merayap dekati akhir, setiap waktu di bulan ini tetap bawa daya ingat warga Indonesia pada masa lalu kejadian gelap yang berlangsung 55 tahun kemarin saat berlangsung kejadian gelap penuh darah Pergerakan 30 September 1965 atau sekarang disebutkan G30S.
Walau peristiwanya terjadi lebih dari 1/2 era lantas, tapi pembicaraan berkaitan kejadian itu masih berlangsung. Ditambah lagi dalam 7 tahun paling akhir nama PKI yang disebutkan oleh Orde Baru untuk dalang penting G30S naik daun sebab sering disebut oleh beberapa faksi untuk kebutuhan politik ringkas.
Silang opini yang menyigi pemicu serta siapa yang terjebak dan dalang kejadian yang disebutkan Soekarno untuk Kejadian Pergerakan Satu Oktober (Gestok) menimbulkan beberapa teori.
Setelah waktu Orde Baru roboh, beberapa teori ada yang sering memiliki nuansa konspiratif, serta selanjutnya nama Presiden kedua disebut untuk instigator kejadian G30S.Tetapi sebetulnya ada rumor yang lain tidak kalah serunya berkaitan peristwa G30S ini, yakni apa Republik Rakyat China terjebak baik dengan cara langsung atau tidak langsung dalam kejadian yang mengakibatkan 6 Jendral Angkatan Darat wafat ini?
Banyak faksi mengatakan keterkaitan langsung China dalam kejadian itu, diantaranya sama seperti yang diutarakan dalam Buku Putih kejadian G30S yang dikeluarkan oleh Sekretariat Negara pada saat Orde Baru.
Desas-desus keterkaitan China itu berdasar sebagian literatur serta sumber yang saya baca, diantaranya dari Situs Riwayat Historia.id, benar-benar panjang sampai ditarik ke sekian tahun sebelum 1965, mulai dari pertolongan perlengkapan militer China dalam pembangunan Angkatan ke-5 seperti saran PKI, sampai peluang ada transfer tehnologi nuklir dari China ke Indonesia.
Rumor lain, mengenai pertolongan klinis yang diberi oleh Pemerintah China dalam mengatasi situasi kesehatan Presiden Soekarno yang waktu itu disebut pada kondisi akut.
Selanjutnya berkaitan kemesraan di antara Pemerintah RRC serta Partai Komunis China dengan PKI semenjak sekian tahun sebelum G30S berlangsung.
Riset paling canggih berkaitan ini dilaksanakan oleh pakar riwayat China dari Nanyang University, Profesor Zhou Taomo.
Dia mempelajari serangkaian kejadian G30S yang terkait dengan peranan Pemerintah China didalamnya. Riset itu dia tuang jadi satu disertasi yang bertopik "Diaspora and Diplomacy: China-Indonesia and The Cold War 1947-1967," untuk semarak gelar Ph.D dari Cornell University Amerika Serikat.
Salah satunya database dari riset itu ialah dokumen arsip Kementerian Luar Negeri China yang telah di deklasifikasi dengan cara setahap di tahun 2007. Sekitar 250 bundel dokumen dengan tebal 2.000 dibuka spesial buat beberapa periset serta sejarawan.