Mengapa Meski AS dan Sekutunya Mengirim Beberapa Kapal Induk ke LTS Tidak Berani Menyerang Tiongkok?
Belakangan ini Laut Tiongkok Selatan (LTS) terlihat menghangat, Tiongkok sudah jauh-beberapa hari memberitahukan ada latihan militer maritim sangat besar di bulan Juli-Agustus dengan amunisi hidup.
Di saat yang serupa AS kirim 2 gugus kapal induk USS Ronald Reagan & USS Nimitz dekat wilayah latihan militer Tiongkok berjalan.
Menurut faksi AS Gugus Kapal induk - Ronald Reagan serta Nimitz - dikeluarkan "untuk memberikan dukungan Indo-Pasifik yang bebas serta terbuka," menurut pengakuan Armada Ke-7 Angkatan Laut. Disebutkan jika kapal, yang dibarengi dengan kapal perang serta pesawat, lakukan latihan untuk tingkatkan pertahanan udara serta gempuran rudal jarak jauh di "daerah operasi yang berubah cepat."
Seorang petinggi AL-AS memvisualisasikan misi itu untuk operasi teratur, menyepelekan momok unjuk kemampuan yang disengaja pada militer Tiongkok waktu lakukan latihan militernya sendiri di laut. Petinggi itu, yang tidak berkuasa untuk menerangkan perincian serta bicara tanpa ada menyebutkan nama, menjelaskan jika misi ini awalnya sudah diperkirakan untuk pastikan jika jalan pelayaran serta navigasi masih terbuka di perairan internasional.
Letnan James Adams, jubir Armada Pasifik AS, menjelaskan operasi itu "tidak menyikapi kejadian politik atau dunia apa saja."
Tetapi awal minggu ini, Pentagon menjelaskan sedang mengawasi latihan militer Tiongkok di perairan serta teritori yang disengketakan di dekat Kepulauan Paracel.
Sumber: U.S.Pacific Fleet Twitter "Lakukan latihan militer atas daerah yang disengketakan di LTS kontraproduktif pada usaha menurunkan kemelut serta jaga kestabilan," kata Pentagon dalam pengakuan 2 Juli.
Kewenangan maritim Tiongkok mengatakan di akhir Juni jika bentangan LTS di seputar Kepulauan Paracel atau disebutkan Kepulauan Xisha akan terlarang buat kapal lain semasa lima hari pertama bulan Juli sesaat latihan militer Tiongkok berjalan disana.
Pemerintah Tiongkok tidak membuat reaksi publik langsung pada informasi mengenai dua operator AS itu, tapi Beijing kemungkinan tidak memberikan ide jika cara itu cuma bertepatan. Operasi AL-AS yang bertambah kecil di LTS semasa beberapa waktu paling akhir sudah menarik kemarahan dari Tiongkok.
"Aksi provokatif AS ini benar-benar menyalahi hukum serta ketentuan internasional yang berkaitan, serta dengan cara serius menyalahi kedaulatan serta kebutuhan keamanan Tiongkok," kata Kolonel Senior Li Huamin, jubir Komando Teater Selatan militer Tiongkok, menjelaskan sesudah U.S.S. Gabrielle Giffords, satu kapal tempur pesisir, lakukan operasi minggu awalnya di akhir Juni lantas di LTS, menurut Global Times, satu media massa Beijing. "Ini menyengaja tingkatkan efek keamanan di teritori serta bisa dengan gampang menyebabkan kejadian yang tidak tersangka."
Jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian mengatakan: "Aksi AS ditujukan untuk bikin perpecahan antar negara, mempromokan militerisasi LTS, serta menghancurkan perdamaian serta kestabilan di LTS."